Kamis, 26 September 2013

Pisau ???


Banyak yang berkata,“udah gak usah dipikirin, itu kan udah takdir, percaya aja ama ketentuan ALLAH”Atau semacam ini,“sabarlah ukhti… ana yakin anti bisa ngadepin ini, sabaar sabaar…”Juga yang begini,“orang lain mah sedih karena mikirin umat, masa antum sedih gara-gara hal kayagini”

Yap, benar sekali bahwa mulut akan sangat mudah berucap, wajah akan sangat mudah berekspresi, otak juga begitu  mudah memberi komentar & pendapat yang mungkin terdengar bijak. Tapi sesungguhnya, jiwa dan hati ini lah yang benar-benar jujur. Jujur merasakan dan jujur mengekspresikan apa yang ia rasa. Bahwa ujian diberi dalam bentuk yang berbeda untuk setiap manusia. Begitupun manusia dengan karakternya yang berbeda, akan menghadapi setiap masalah dengan cara dan kemampuan yang berbeda pula. Ada manusia yang pintar memanjat, tapi dia tidak bisa berenang. Ada manusia yang jago berenang, tapi mungkin dia lambat saat berlari. Itulah ketentuan dari Al-Baari’...

Mungkin Al-Hakam ingin menghapuskan dosa-dosa kita dengan datangnya ujian tersebut? Yang pasti, ALLAH merindukan rintihan hamba-NYA disetiap ujian…“tapi saya sudah berdo’a setiap hari, meminta dengan sungguh-sungguh dalam setiap sholat saya, lalu kenapa ALLAH tidak mengabulkan?”Kawan, ingat ketika kita masih kecil? Saat melihat melihat pisau didapur, dari bentuknya, warnanya, permukaannya yang berkilau saat terkena cahaya, membuat kita tertarik ingin memegang, memainkan, juga memilikinya. Apalagi kita tau bahwa Ibu sering ‘bermain’ dengan pisau tersebut, tangan kecil kita coba menggapainya untuk sekedar memegang.

Tapi saat pisau hampir digenggam tangan, Ibu sudah lebih dulu mengambilnya, membawanya jauh-jauh, menyembunyikan ditempat yang aman agar tak bisa kita temukan. Lalu kita? Kita akan menangis dengan kerasnya, merayu, memaksa, berteriak, sampai akhirnya ‘ngambek’ pada Ibu yang telah mengambil pisau yang sangat kita inginkan. Kenapa kita seperti itu? Karena kita BODOH, kawan... Karena kita tidak mengerti. Apakah Ibu berbuat seperti itu karena tidak sayang pada kita??? Bahkan sebenarnya Ibu lebih tau bahaya yang akan terjadi pada kita dengan pisau tersebut. Bahaya yang belum kita pahami pada waktu itu.

Kawan, begitu juga antara kita dengan ALLAH, kita selalu ‘merengek’ meminta sesuatu yang terlihat indah & baik, tapi ALLAH tidak berikan walaupun kita sudah berdo’a dengan sungguh-sungguh. Kenapa??? Apa ALLAH ingin kita kecewa? Sedih? Menangis? Apa ALLAH tidak sayang pada kita? Bahkan karena sayang dan cinta-NYA lah, keinginan kita tidak dituruti. malah ALLAH ganti dengan yang jauh lebih baik… Karena yang kita inginkan tersebut, mungkin terlihat baik dipandangan kita, tapi tidak pada pandangan ALLAH…

DIA lah Al-Alim, Al-Hakim… ALLAH sayang kita,  ALLAH tau yang terbaik untuk kita, ALLAH lebih mengetahui, sedang kita tidak mengetahui. Rasanya??? Yeah, I know that feel. But, itulah ALLAH kita…  DIA tidak akan membiarkan kita mendapat bahaya & keburukan dari apa yang terlihat berkilau, dari apa yang kita kira baik & membaikkan, dari apa yang menarik hati kita. DIA akan memberi yang terbaik, bukan sekedar baik tapi menghancurkan.“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” Al-Baqarah : 216DIA lah Al-Wahhab, Ar-Rozzaq, yang akan selalu mencukupkan kebutuhan kita.

DIA lah Al-Hakiim, dengan segala kebijaksanaan-NYA. Yang senantiasa mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang lebih bijak, bijak dalam menerima juga bijak dalam melepaskan. Bijak mencari dan mempelajari hikmah dari setiap kehilangan. Bijak memaksa diri untuk menghindari sekecil apapun keburukan. Bijak menahan diri dari hawa nafsu yang seringkali terlihat seperti kebaikan. Karena diri seringkali tertipu dengan keinginan yang sangat menggebu, sama seperti anak kecil yang menginginkan pisau. Maka mulai sekarang, jangan pernah berhenti untuk selalu belajar.

Fikirkanlah, apakah yang kita inginkan dan kita sukai benar-benar hal yang baik dan membaikkan diri kita? Atau hanya sekedar nafsu yang datangnya dari syetan? Mohonlah petunjuk pada ALLAH, buka mata buka hati, mari belajar berfikiran positif padaNYA yang Maha Mengetahui. Semoga ALLAH selalu melindungi kita dari keburukan, meridhoi setiap niat & usaha kebaikan yang kita lakukan, mengumpulkan kita dengan manusia-manusia yang dicintai-NYA, menjadikan kita kekasih-NYA. Aamiin aamiin yaa Robbal ‘Aalamiin…

[forward dengan beberapa perubahan]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar