Bismillaahirrohmaanirrohiim.
Sering
rasanya kita mendengar kalimat “Menuju Indonesia Sehat 2025” di televisi,
radio, seminar-seminar, sekolah, bahkan dimana-mana, visi Indonesia tersebut begitu
akrab di telinga rakyat. Pemerintah memang sedang giat menggalakkan berbagai
macam strategi dan program untuk mencapai visi tersebut. Tapi rasanya tidak
cukup jika hanya pemerintah yang bergerak dalam hal ini. Visi yang dibuat bagi
kesejahteraan negara dan seluruh masyarakat Indonesia sepatutnya disadari oleh
masyarakat itu sendiri untuk berperan aktif dalam proses yang masih terus
berjalan saat ini.
Berbicara
tentang masyarakat, berarti kita membicarakan seluruh komponen yang ada
didalamya, dimana mereka semua lah yang akan menentukan apakah Indonesia Sehat
2025 akan tercapai atau tidak. Seluruh lapisan dari mulai pejabat, pegawai
negeri, tenaga kesehatan, para ilmuwan, hingga masyarakat awam & pedesaan,
hendaknya menyadari bahwa kesehatan adalah hal penting yang menunjang
kelancaran hidup, karena kesehatan merupakan hak dasar rakyat, juga salah satu
unsur kesejahteraan rakyat yang berarti terlindung dan terlepas dari berbagai
macam gangguan.
Banyak
misi yang telah diprogramkan pemerintah untuk mencapai visi tersebut dengan
tepat waktu, disamping meningkatkan pembangunan kesehatan, memelihara upaya
kesehatan yang bermutu, dan meningkatkan sumber daya kesehatan, pemerintah juga
mendorong kemandirian masyarakat untuk senantiasa hidup sehat. Karena selain
hak, kesehatan juga merupakan tanggungjawab masyarakat sendiri yang harus
selalu dipelihara dan ditingkatkan dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
dari setiap individu. Untuk mencapai kemandirian hidup sehat tersebut,
masyarakat harus mampu melakukan program pengabdian, memperjuangkan kepentingan
masyarakat di bidang kesehatan, dan melakukan pengawasan terhadap pembangunan
kesehatan, yang diselenggarakan guna menjamin tersedianya upaya kesehatan yang bermutu,
baik untuk masyarakat maupun perseorangan.
Kemandirian
masyarakat tersebut dapat dimulai dari hal-hal kecil yang berpengaruh besar
terhadap pembangunan kesehatan. Hal-hal kecil yang mudah untuk kita lakukan,
dan jika kita biasakan akan berdampak besar bagi peningkatan kesehatan di
Indonesia.
Hal
pertama adalah membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun, Meskipun sepele
dan sering ditinggalkan, kebiasaan ini sangat bermanfaat dalam membantu kita
membentengi diri, meningkatkan kesehatan individu, juga mengurangi angka
kesakitan, karena mencuci tangan dapat mencegah dan mengurangi ribuan bakteri serta
kuman yang tanpa kita sadari membawa berbagai macam penyakit pada tubuh kita, seperti
penyakit-penyakit pencernaan yang banyak terjadi pada masyarakat Indonesia baik
dewasa maupun anak-anak.
Seperti
yang disampaikan Sigit Sulistyo, Spesialis Nutrisi dan Kesehatan Ibu & Anak
World Vision Indonesia dalam suatu siaran pers, kebiasaan mencuci tangan dengan
sabun ini dapat mencegah penyakit diare hingga 53 persen pada anak usia 15
tahun kebawah. Oleh karena itu, para orangtua dan guru sebaiknya mengajarkan kebiasaan baik ini sejak dini pada
anak-anak, agar mereka sadar & tanggap terhadap pentingnya kesehatan,
setidaknya untuk diri mereka sendiri. Jika hal kecil ini direalisasikan oleh
seluruh lapisan masyarakat, bisa dipastikan kesehatan masyarakat akan meningkat
oleh karena berkurangnya angka kesakitan yang disebabkan penyakit pencernaan.
Kebiasaan
berikutnya adalah membuang & memilah
sampah berdasarkan jenisnya untuk memudahkan pengelolaan sampah tersebut,
sehingga sampah tidak hanya bersifat dibuang atau ditumpuk, tetapi juga dapat
didaur ulang dan dimanfaatkan. Dapat kita mulai dengan menyediakan tempat
pembuangan sampah di lingkungan rumah masing-masing, serta mendisiplinkan diri
akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Setelah itu barulah kita bisa
memilah antara sampah kering dan basah, sampah organik dan anorganik. Karena timbunan
sampah yang tidak segera dikelola, selain menjadi polusi udara juga merupakan
sumber penyakit yang bisa menyerang masyarakat, apalagi jika sampah yang
dibuang disembarang tempat, di sungai misalnya, selain mencemari sumber air
yang penting bagi masyarakat, juga dapat menyebarkan sumber dan bibit penyakit,
karena air sungai yang sudah tercemar sampah itupun biasanya masih digunakan
oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, minum, mencuci baju,
dan lain-lain.
Hal
inilah yang menyebabkan banyak terjadi kasus diare dan penyakit kulit di kota
besar seperti Jakarta misalnya. Apalagi mayoritas warga yang terserang penyakit
adalah warga kelas menengah kebawah dan tidak memiliki cukup biaya untuk
berobat, sehingga bila terserang penyakit mereka lebih memilih membiarkannya
atau melakukan swamedikasi dengan mengkonsumsi obat-obatan yang dibeli di
warung, dibandingkan berobat ke dokter atau pusat kesehatan. Hal ini semakin
memperburuk tingkat kesehatan di Indonesia, karena hanya sedikit dari mereka
yang melakukan pengobatan dengan benar. Dari fakta tersebut dapat kita
simpulkan bahwa pengelolaan & pengolahan sampah memang perlu perhatian
serta penanganan khusus, karena memiliki
pengaruh yang besar terhadap kesehatan
masyarakat Indonesia.
Selain
dua hal diatas, masih banyak kebiasaan-kebiasaan kecil yang memiliki dampak
begitu besar terhadap perkembangan kesehatan negara ini. Hanya saja baru
sedikit masyarakat yang sadar akan hal tersebut. Padahal, visi negara Menuju
Indonesia Sehat 2025 tidak akan tercapai bila kita hanya mengandalkan fasilitas
dan infrastruktur dari pemerintah tanpa ada peningkatan tindakan kesehatan dari
diri kita sendiri. Pada akhirnya segala fasilitas tersebut hanya akan sia-sia
dan visi negara tidak akan tercapai.
Untuk
itulah diperlukan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan pemeliharaan
lingkungan rumah yang sehat dan bersih, karena seperti yang dikatakan Aa Gym,
bahwa hal-hal baik dimulai dari diri sendiri, dimulai dari hal-hal kecil, dan
dimulai saat ini. Maka jika pemerintah sudah mencanangkan visi tersebut,
baiknya segala hal terkait pembangunan dan peningkatan kesehatan Indonesia
janganlah di tunda-tunda, janganlah kita hanya berdiaam diri melihat dan
berkomentar tentang pembangunan kesehatan yang terkesan lambat, tapi sudah
seharusnya kita sendirilah yang bergerak dan bertindak untuk membangun
kesehatan di negara kita tercinta ini.
Meskipun
dari hal-hal kecil dan sepele, yang jika dilakukan oleh satu atau dua orang
mungkin tidak akan berpengaruh apa-apa, tetapi jika seluruh lapisan masyarakat
ikut turun tangan dan bertindak, maka dampaknya akan terasa di seluruh daerah
di negeri ini. Karena dari hal-hal kecil itulah akan terwujud dan tercapai visi
kita bersama, Menuju Indonesia Sehat 2025. Jadi marilah, mulai sekarang kita
bergerak untuk kemajuan kesehatan Indonesia, meskipun dari hal-hal yang kecil.
[Dibuat untuk memenuhi syarat LKMM II ISMAFARSI JOGLOSEPUR 2012]