Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Sepuluh Februari 2015 ~
Sepuluh Februari 2015 ~
Aku bukan hanya puisi, tetapi sebuah kisah
Meninggalkan dan menanti setiap episode, tanpa lelah
Bersuara, tak terlihat
Didengarkan, bahkan tak terjawab
Merindu pada langit yang terburu-buru mengubah warnanya
Menjadi sendu, membawa sejuknya
Tapi dihindari, tapi ditakuti
Tapi tetap hadirkan bahagia dengan caranya sendiri
Meski disambut meriahnya ‘kekosongan’
Meski arti bahagia malah tak diharapkan
Senyum takkan habis meski dihalau tangis
Aku bukan hanya puisi, tetapi sebuah kisah
Yang bercerita tentang masa, duka, bahagia
Yang dihabiskan, juga oleh masa, pada saatnya
Mereka benci apa yang disebut anugerah
Ingin mawar tapi enggan durinya
Ingin hujan tapi enggan petirnya
Ingin menang tapi enggan berjuang
Sama seperti aku yang juga enggan,
Saat masa pada akhirnya harus melahap setiap kenang
Karena bait, tak cukup mampu menjaga mimpi tetap meninggi
Aku bukan hanya puisi, tetapi sebuah kisah
Menjadikan banyak rahasia tersimpan didalamnya
Memisahkannya dalam ruang tangis dan tawa yang takkan saling bersua
Berkali-kali dibuat mengerti bahwa egois benar-benar tak punya
tempat disini
Egois itu pangkalnya sesal
Sadarlah saat tuntutan berbalik menyerang hatiku sendiri
Membuat kisah ini ‘hidup’ dengan banyak pelajaran
Membuat puisi ini semakin tak dipahami banyak orang
Terimakasih :)
Aku bukan hanya puisi, tetapi sebuah kisah
Walau hanya untuk diriku sendiri
Sampai saatnya Sang Kawan datang tuk menemani
Akan ku bagi jutaan kisah-kisah tak berarti ini
Hingga kami mati, hingga kami di-hidup-kan kembali
#Jannah ♥
Tidak ada komentar:
Posting Komentar