Sabtu, 28 September 2013

Kecil-kecil Sehat !

Bismillaahirrohmaanirrohiim.

Sering rasanya kita mendengar kalimat “Menuju Indonesia Sehat 2025” di televisi, radio, seminar-seminar, sekolah, bahkan dimana-mana, visi Indonesia tersebut begitu akrab di telinga rakyat. Pemerintah memang sedang giat menggalakkan berbagai macam strategi dan program untuk mencapai visi tersebut. Tapi rasanya tidak cukup jika hanya pemerintah yang bergerak dalam hal ini. Visi yang dibuat bagi kesejahteraan negara dan seluruh masyarakat Indonesia sepatutnya disadari oleh masyarakat itu sendiri untuk berperan aktif dalam proses yang masih terus berjalan saat ini.

Berbicara tentang masyarakat, berarti kita membicarakan seluruh komponen yang ada didalamya, dimana mereka semua lah yang akan menentukan apakah Indonesia Sehat 2025 akan tercapai atau tidak. Seluruh lapisan dari mulai pejabat, pegawai negeri, tenaga kesehatan, para ilmuwan, hingga masyarakat awam & pedesaan, hendaknya menyadari bahwa kesehatan adalah hal penting yang menunjang kelancaran hidup, karena kesehatan merupakan hak dasar rakyat, juga salah satu unsur kesejahteraan rakyat yang berarti terlindung dan terlepas dari berbagai macam gangguan.

Banyak misi yang telah diprogramkan pemerintah untuk mencapai visi tersebut dengan tepat waktu, disamping meningkatkan pembangunan kesehatan, memelihara upaya kesehatan yang bermutu, dan meningkatkan sumber daya kesehatan, pemerintah juga mendorong kemandirian masyarakat untuk senantiasa hidup sehat. Karena selain hak, kesehatan juga merupakan tanggungjawab masyarakat sendiri yang harus selalu dipelihara dan ditingkatkan dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan dari setiap individu. Untuk mencapai kemandirian hidup sehat tersebut, masyarakat harus mampu melakukan program pengabdian, memperjuangkan kepentingan masyarakat di bidang kesehatan, dan melakukan pengawasan terhadap pembangunan kesehatan, yang diselenggarakan guna menjamin tersedianya upaya kesehatan yang bermutu, baik untuk masyarakat maupun perseorangan.

Kemandirian masyarakat tersebut dapat dimulai dari hal-hal kecil yang berpengaruh besar terhadap pembangunan kesehatan. Hal-hal kecil yang mudah untuk kita lakukan, dan jika kita biasakan akan berdampak besar bagi peningkatan kesehatan di Indonesia. 




Hal pertama adalah membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun, Meskipun sepele dan sering ditinggalkan, kebiasaan ini sangat bermanfaat dalam membantu kita membentengi diri, meningkatkan kesehatan individu, juga mengurangi angka kesakitan, karena mencuci tangan dapat mencegah dan mengurangi ribuan bakteri serta kuman yang tanpa kita sadari membawa berbagai macam penyakit pada tubuh kita, seperti penyakit-penyakit pencernaan yang banyak terjadi pada masyarakat Indonesia baik dewasa maupun anak-anak. 

Seperti yang disampaikan Sigit Sulistyo, Spesialis Nutrisi dan Kesehatan Ibu & Anak World Vision Indonesia dalam suatu siaran pers, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun ini dapat mencegah penyakit diare hingga 53 persen pada anak usia 15 tahun kebawah. Oleh karena itu, para orangtua dan guru sebaiknya  mengajarkan kebiasaan baik ini sejak dini pada anak-anak, agar mereka sadar & tanggap terhadap pentingnya kesehatan, setidaknya untuk diri mereka sendiri. Jika hal kecil ini direalisasikan oleh seluruh lapisan masyarakat, bisa dipastikan kesehatan masyarakat akan meningkat oleh karena berkurangnya angka kesakitan yang disebabkan penyakit pencernaan.

Kebiasaan berikutnya adalah  membuang & memilah sampah berdasarkan jenisnya untuk memudahkan pengelolaan sampah tersebut, sehingga sampah tidak hanya bersifat dibuang atau ditumpuk, tetapi juga dapat didaur ulang dan dimanfaatkan. Dapat kita mulai dengan menyediakan tempat pembuangan sampah di lingkungan rumah masing-masing, serta mendisiplinkan diri akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Setelah itu barulah kita bisa memilah antara sampah kering dan basah, sampah organik dan anorganik. Karena timbunan sampah yang tidak segera dikelola, selain menjadi polusi udara juga merupakan sumber penyakit yang bisa menyerang masyarakat, apalagi jika sampah yang dibuang disembarang tempat, di sungai misalnya, selain mencemari sumber air yang penting bagi masyarakat, juga dapat menyebarkan sumber dan bibit penyakit, karena air sungai yang sudah tercemar sampah itupun biasanya masih digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, minum, mencuci baju, dan lain-lain. 

Hal inilah yang menyebabkan banyak terjadi kasus diare dan penyakit kulit di kota besar seperti Jakarta misalnya. Apalagi mayoritas warga yang terserang penyakit adalah warga kelas menengah kebawah dan tidak memiliki cukup biaya untuk berobat, sehingga bila terserang penyakit mereka lebih memilih membiarkannya atau melakukan swamedikasi dengan mengkonsumsi obat-obatan yang dibeli di warung, dibandingkan berobat ke dokter atau pusat kesehatan. Hal ini semakin memperburuk tingkat kesehatan di Indonesia, karena hanya sedikit dari mereka yang melakukan pengobatan dengan benar. Dari fakta tersebut dapat kita simpulkan bahwa pengelolaan & pengolahan sampah memang perlu perhatian serta penanganan khusus, karena  memiliki pengaruh yang  besar terhadap kesehatan masyarakat Indonesia.

Selain dua hal diatas, masih banyak kebiasaan-kebiasaan kecil yang memiliki dampak begitu besar terhadap perkembangan kesehatan negara ini. Hanya saja baru sedikit masyarakat yang sadar akan hal tersebut. Padahal, visi negara Menuju Indonesia Sehat 2025 tidak akan tercapai bila kita hanya mengandalkan fasilitas dan infrastruktur dari pemerintah tanpa ada peningkatan tindakan kesehatan dari diri kita sendiri. Pada akhirnya segala fasilitas tersebut hanya akan sia-sia dan visi negara tidak akan tercapai.

Untuk itulah diperlukan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan pemeliharaan lingkungan rumah yang sehat dan bersih, karena seperti yang dikatakan Aa Gym, bahwa hal-hal baik dimulai dari diri sendiri, dimulai dari hal-hal kecil, dan dimulai saat ini. Maka jika pemerintah sudah mencanangkan visi tersebut, baiknya segala hal terkait pembangunan dan peningkatan kesehatan Indonesia janganlah di tunda-tunda, janganlah kita hanya berdiaam diri melihat dan berkomentar tentang pembangunan kesehatan yang terkesan lambat, tapi sudah seharusnya kita sendirilah yang bergerak dan bertindak untuk membangun kesehatan di negara kita tercinta ini.

Meskipun dari hal-hal kecil dan sepele, yang jika dilakukan oleh satu atau dua orang mungkin tidak akan berpengaruh apa-apa, tetapi jika seluruh lapisan masyarakat ikut turun tangan dan bertindak, maka dampaknya akan terasa di seluruh daerah di negeri ini. Karena dari hal-hal kecil itulah akan terwujud dan tercapai visi kita bersama, Menuju Indonesia Sehat 2025. Jadi marilah, mulai sekarang kita bergerak untuk kemajuan kesehatan Indonesia, meskipun dari hal-hal yang kecil.

[Dibuat untuk memenuhi syarat LKMM II ISMAFARSI JOGLOSEPUR 2012]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar