Tahun 2020 rupanya membawa "kejutan" pandemi bagi seluruh manusia di dunia ini. Banyak hal dan rencana besar yang sudah disiapkan untuk dilaksanakan tahun ini, tapi harus batal karena situasi tidak memungkinkan. Perlahan tapi pasti negeri ini pun terpapar virus dan mengharuskan masyarakatnya melakukan banyak pembatasan. Pembatasan keluar rumah, pembatasan bertemu dengan banyak orang, pembatasan mudik ke rumah orang tua, dan pembatasan-pembatasan lain yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan. Pandemi ini juga membentuk banyak kebiasaan baru bagi masyarakat. Kebiasaan memakai masker kemanapun dan kapanpun mereka pergi, kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan hidup sehat agar imun tubuh kuat, juga kebiasaan untuk bisa produktif dan kreatif meski harus di rumah saja.
Tidak pernah terbayangkan sebelumnya akan mengalami tahun-tahun seperti ini. Semuanya serba berbeda dan asing, manusia harus banyak melakukan pemakluman dan penyesuaian dalam banyak aspek kehidupan. Bekerja dari rumah, sekolah via online, lebih sering memasak sendiri, sholat ied hanya di depan rumah bersama tetangga, tidak ada mudik, dan tentunya hal yang paling terasa adalah masalah ekonomi. Dari segi ekonomi terlihat bahwa pandemi ini menjadi cobaan bagi seluruh kalangan manusia tanpa pandang bulu. Pebisnis besar harus menghentikan eksport import yang berdampak pada laju perdagangan mereka, pedagang kecil bingung menjajakan dagangannya pada siapa karena semua orang dihimbau untuk di rumah saja, pegawai harus repot-repot bekerja dari rumah dan beberapa harus merelakan gajinya dipotong demi keberlanjutan perusahaannya, buruh banyak yang menjadi korban PHK dan kelimpungan mencari pekerjaan baru.
Pandemi ini menjadi ujian dan cobaan bagi seluruh umat manusia di belahan bumi manapun. Kebebasan menjadi terhambat, produktivitas juga terbatas, manusia dipaksa untuk menjadi sekreatif mungkin demi bisa tetap hidup dan menghidupi. Demi bisa tetap bahagia dan membahagiakan orang lain. Hingga tidak terasa pandemi hampir menghabiskan seluruh tahun 2020. Prediksi-prediksi awal bahwa pandemi akan berakhir di tengah tahun kemarin menjadi sangat mustahil karena angka dan penyebaran virus yang terus meningkat. Begitu pula saat disebutkan akhir tahun segalanya akan mulai normal, ternyata hanya sekedar angan. Pekan ini saja persentasenya di negeri ini malah makin tinggi dibanding pekan sebelumnya, dimana Jakarta dan Jawa Tengah menjadi penyumbang pasien terbanyak, menyebabkan beberapa rumah sakit rujukan kembali kelimpungan. Banyak kluster-kluster baru yang bermunculan seperti kluster pondok, pasar hingga perkantoran, yang mengharuskan rumah sakit untuk menambah bangsal isolasi. Beberapa rumah sakit yang terbatas bangunan dan ruangan akhirnya memutuskan untuk bekerja sama dan menyewa hotel atau gedung-gedung tak terpakai di kota tersebut. Seorang teman tenaga medis yang juga harus masuk ke ruang isolasi untuk menterapi pasien bercerita, bahwa ada wacana dari rumah sakit tempatnya bekerja untuk menurunkan tipe APD yang mereka gunakan. Yang tentunya semakin memperbesar kemungkinan mereka untuk terpapar. Padahal rumah sakit tempatnya bekerja adalah rumah sakit rujukan provinsi.
Hari ini kita memulai hari baru di bulan desember. Tentunya banyak do'a dan harapan kita untuk 30 hari terakhir di tahun 2020. Semoga pandemi ini cepat berakhir. Semoga segala keadaan lekas membaik. Semoga kebebasan dan kebahagiaan kembali menghampiri kita semua. Dan yang terpenting, semoga Allah meridhoi setiap usaha kita dalam mengurangi angka pasien positif di negeri ini. Semua yang datang dari Allah pasti ada hikmah dibaliknya, yang mungkin saat ini belum juga kita sadari, tapi setelah pandemi ini berakhir, kita akan sadar bahwa Allah menempa kita menjadi manusia baru yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Terus bersabar, bersyukur, dan berusaha menjadi manusia yang lebih baik lagi di mata Allah.
(Ditulis tahun 2020 di kelas @Nulisyuk batch 60)
hanya kumpulan ejaan yang dirangkai tanpa ada keterkaitan. abstrak. ambigu. hidup dalam artinya sendiri. tentang Coretan, yang tak terbaca. tentang Kenyataan, yang tak pernah ada. tentang Do'a. EJAAN -
Selasa, 23 Desember 2025
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Keputusan
Aku berdiri di depan gerbang ungu sebuah tempat konseling psikolog. Melihat papan namanya aku yakin inilah tempatnya. Kemudian aku bawa ampl...
-
Seringkali manusia tidak sekuat itu untuk tetap menjadi teman setelah perasaannya terluka.ㅤㅤㅤㅤ Beberapa memilih berdamai dengan diri dan kea...
-
Bismillaahirrohmaanirrohiim... Akhir shofar 1437 H Aku terpaksa menelan pahitnya ucapan selamat tinggal... Pahit sekali…...
-
Bismillaahirrohmaanirrohiim Sahabat hilang. Sahabat datang. Jauh, lama dalam keragu-raguan. Bersinar, Mered u p, terus berganti...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar